Jumat, 07 Oktober 2011

Sofa itu telah tiada

Pertengahan tahun 2007 saya berkunjung ke Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat yang ketika itu baru berusia tiga tahun. Sebelum menjadi ibukota provinsi - saat masih menjadi bagian Provinsi Sulawesi Selatan - Mamuju adalah kota kecil ibukota kabupaten yang tidak terlalu diperhitungkan. Tiba di Mamuju pagi-pagi buta, setelah melalui perjalanan darat semalaman selama 12 jam dari Makassar (saat itu tidak ada penerbangan ke Mamuju), dan setelah hampir setengah jam keliling kota kecil itu berburu kamar akhirnya menghadapi kenyataan: semua hotel, wisma, losmen, penginapan, apa pun namanya - hanya untuk sekedar meluruskan punggung yang pegal - fully booked.

Dengan sedikit memaksa, saya minta izin untuk merebahkan badan di sofa lobi hotel menunggu kamar kosong. Karena kelelahan yang sangat, sempat juga tertidur di lobi hotel itu.

Oktober 2011, empat tahun kemudian saya kembali ke Mamuju dan menginap di hotel itu lagi. Kamar, menu sarapan, pelayan hotel, semua masih seperti yang dulu. Yang berubah hanya satu. Sofa di lobi hotel sudah tiada, diganti dengan kursi kayu minimalis - individual. Mungkin ini adalah strategi hotel untuk menghindari tamu yang ngotot nginap di sofa - seperti yang saya lakukan empat tahun lalu. Semoga saja tidak!


Tidak ada komentar: