Jumat, 07 Oktober 2011

Around Kendari

Untungnya travelling ke kota yang jadwal penerbangannya terbatas adalah bisa extending menunggu penerbangan esok harinya dan di-cover kantor, bisa bergaya a la wisatawan domestik. Masih 24 jam menjelang flight GA 605 ke Jakarta, masih banyak waktu untuk putar-putar keliling Kendari.

[after lunch]: Pantai Nambo. Letaknya sekitar 15 kilo meter dari pusat Kota Kendari ke arah selatan. Pantai ini memiliki hamparan pasir putih halus yang elok.



[menjelang petang]: Toko Souvenir. Souvenir andalan Kendari adalah kain tenun etnis Tolaki, kacang mete dan aneka olahannya. Beberapa items juga bisa ditemukan di Makassar atau bahkan di Pulau Jawa, tapi dengan label Kendari atau Wakatobi.



[dine out]: Kendari Beach. Makan malam di tepi laut dengan menu ikan bakar dan kemudian cuci mulut dengan pisang epek - memang bukan menu original Kendari, tetapi berasal dari Makassar - setidaknya menggambarkan masyarakat Kendari yang heterogen.





[jalan pagi]: Tugu Persatuan. Landmark Kota Kendari, katanya ini tempat warga kota jalan jalan sore menikmati petang dengan berolah raga (futsal, roller blade, dll), kumpul-kumpul komunitas seperti para klub2 motor, atau sekedar nongkrong.



[sun burning]: Pelabuhan Pangkalan Perahu. Pagi yang cerah, menikmati hangatnya mentari pagi, mengamati kesibukan pelabuhan penumpang sambil exercise mengeluarkan keringat. Sulawesi Tenggara memang memiliki teritori daratan dan kepulauan, pelabuhan ini melayani rute ke pulau-pulau dalam provinsi seperti Muna, Buton, Wakatobi dan sekitarnya.

Tidak ada komentar: