Sea World Club merupakan milik yayasan sosial YASPEM yang menjalankan beberapa kegiatan amal di Maumere. Pendiri YASPEM adalah seorang pensiunan pastur/ pater Bollen. Penghasilan dari Sea World digunakan untuk kegiatan amal yayasan. Pater Bollen sekarang tinggal di Sea World Club. Mungkin karena sang pater berasal dari Jerman, banyak turis yang datang berkebangsaan Jerman.
Sea World Club terletak di teluk dengan pantai yang tenang sangat sempurna untuk berenang dan snorkelling atau scuba diving. Saya datang ke sana bukan untuk berlibur, tapi untuk bekerja. Tidak ada banyak waktu untuk bersenang-senang. Tapi duduk di teras cottage sambil menikmati deburan ombak dan sunsets sudah luar biasa nikmatnya.
Open Air Restaurant berada di kompleks ini menyajikan masakan Indonesia dan Internasional. Tentu saja karena Maumere kaya akan hasil laut, makanan yang diandalkan adalah ikan bakar dan seafood. Pada malam tertentu, pengunjung dihibur oleh 'musik kampung' yang dibawakan oleh masyarakat sekitar.
Bangunan hotel, restoran dan front office serta furniture hampir semuanya terbuat dari kayu, bambu dan rotan. Bagi wisatawan lokal, Sea World Club mungkin jauh dari kesan mewah. Bahkan mungkin sangat sederhana. Tetapi kesan tropis yang ditampilkan berpadu dengan keindahan pantai dan alam bawah laut serta konsep amal (penghasilan untuk kegiatan amal/ charity) telah menjadikannya sangat populer dan ramai dukunjungi wisatawan asing, terutama Eropa. Suatu pelajaran bahwa kesuksesan menjual pariwisata tidak selalu bermodalkan kemewahan tetapi lebih kepada konsep, keunikan dan kualitas pelayanan.
Kredit Foto http://www.sea-world-club.com/