Jumat, 15 Januari 2010

Gulai Cipuik

Pertama kali mengunjungi Ha Noi akhir tahun 2007, bersama teman-teman peserta workshop dari negara-negara ASEAN kami dijamu makan malam di Restoran Vietnam oleh panitia. Menu yang paling berkesan bagi saya adalah Vietnamese Escargot. Masakan ini berbahan baku daging siput cincang yang dicampur bumbu dan dibungkus dengan sehelai kecil daun beraroma (saya sudah agak lupa, mungkin serai wangi), kemudian disumbatkan kembali ke cangkangnya dan dikukus. Saya pikir cara pengolahan seperti itu membuat aroma siput tertutupi tetapi rasanya tetap original.

Siput yang digunakan di Vietnam berukuran lebih besar dari siput sawah tapi lebih kecil dari keong emas (seukuran sekitar 3 butir kelereng) dan berwarna hitam kecoklatan.

Escargot [baca ɛskaʁɡo], merupakan bahasa Perancis untuk siput, juga untuk menyebut masakan Perancis yang terbuat dari siput. Mengingat Vietnam pernah menjadi jajahan Perancis, saya menduga Vietnamese Escargot merupakan adaptasi Escargot a la Perancis dengan menggunakan siput dan bumbu lokal Vietnam.

Vietnamese Escargot

Menjadi menu restoran dan hotel berbintang...

...juga dijajakan di kaki lima

Menikmati Vietnamese Escargot di Ha Noi, membuat saya bermimpi Gulai Siput Kuantan 'made in' kampung saya menjadi menu Hotel dan Restoran atau setidaknya di Rumah Makan di kota kecil Teluk Kuantan. Mungkin orang Eropa akan menyebutnya Kuantanese Escargot??? Gulai Cipuik juga keren kok.

Gulai Siput Kuantan

Gulai cipuik a.k.a gulai siput Kuantan Siput dibuat dari siput sawah.Ukurannya kira-kira seukuran biji kelereng hingga lebih besar sedikit dari kelereng. Di Kabupaten Kuantan Singingi siput biasanya ditangkap di sawah pada musim kering atau saat curah hujan tidak terlalu tinggi. Pada puncak musim hujan saat sawah tergenang banyak air agak sulit untuk menangkap siput. Siput segar (umumnya dalam keadaan masih hidup) bisa ditemukan di pasar tradisional di Kabupaten Kuantan Singingi, dijajakan oleh ibu-ibu di emperan pasar.

Siput dimasak dengan kuah berbumbu pedas ‘sedang’ dan santan yang tidak terlalu kental. Biasanya siput dimasak bersama salah satu sayur pelengkap (dalam bahasa lokal disebut rampai) seperti kacang panjang, pucuk daun keladi, terung asam, atau pakis (paku). Rasanya? kenyal dan seru. Seru, karena untuk memakannya perlu usaha ekstra. Daging siput disedot (di-slurup) hingga terlepas dari cangkang. Bila makan bersama, suara sedotan membuat suasana makan menjadi ramai oleh suara sedotan yang bersahutan. Agar mudah disedot bagian belakang cangkang dilubangi terlebih dahulu sebelum dimasak.

Bagi kawan blogger yang ingin mencoba makanan ini, saya rekomendasikan untuk tidak mencarinya di rumah makan, setahu saya makanan yang satu ini belum menjadi menu rumah makan. Makanan ini hanyalah menu rumahan keluarga Kuantan. Untuk menikmatinya kita harus mengunjungi keluarga Kuantan. Bila berkunjung ke Kabupaten Kuantan Singingi, anda bisa kontak kawan blogger dari Kuansing Blogger Community, mereka akan dengan senang hati menjamu anda dengan gulai siput.

Tidak ada komentar: