Pernah nonton film MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK 'kan? Itu lho film yang mengangkat realitas kehidupan TKW di Hongkong. Di taman ini, atau setidaknya di kawasan sekitar dengan mudah kita bisa bertemu dengan warga negara Indonesia. Victoria Park memang tempat para pekerja migran Indonesia berkumpul di hari libur. Konjen RI memang berada di kawasan ini. Di kawasan ini ada minimarket yang khusus menjual produk Indonesia atau barang kebutuhan orang Indonesia. Ada juga kantor cabang Bank. Bahkan tempat bikin foto untuk passport Indonesia.
Senin, 28 April 2014
Jumat, 25 April 2014
Nonton Wayang
Opo tumon. Hidup itu kadang memang ironi. Seumur-umur belum pernah nonton pertunjukan wayang golek (walaupun sudah 7 tahun menjadi warga Jawa Barat), eh - kok malah nonton wayang air (Water Puppet) di negeri Paman Ho.
Pertunjukan Water Puppet di Hanoi diadakan secara rutin di theatre yang berlokasi di pusat kota. Nah, sampai sekarang saya tidak tahu di mana ada pertunjukan wayang golek di Jawa Barat?
Pertunjukan Water Puppet di Hanoi diadakan secara rutin di theatre yang berlokasi di pusat kota. Nah, sampai sekarang saya tidak tahu di mana ada pertunjukan wayang golek di Jawa Barat?
Vietnam Drip
Setelah tawar menawar dengan bahasa tarzan di Pasar Dong Xuan Hanoi, uang 100000 Dong yang tersisa di dompet saya dapat ditukar dengan 4 buah vietnam drip.
Karena satu dan lain hal, saya tidak sempat ngopi di kedai kopi di Hanoi. Jadi sebenarnya saya tidak tahu cara menyeduh kopi dengan vietnam drip. Saya justru belajar menyeduh kopi dengan vietnam drip di Depok, di salah satu kedai kopi di Jalan Margonda.
Nah, di rumah saya praktikkan menyeduh kopi vietnam yang saya beli di convenience store dekat hotel saya menginap di Hanoi. Tapi karena saya kurang suka kopi susu, maka susu kental manis saya tiadakan dan saya ganti dengan gula pasir.
Dan setelah stok kopi vietnam mulai menipis, saya coba menyeduh kopi lampung (yang traditional blend) dengan vietnam drip. Dan menurut saya rasa kopi lampung jadi lebih enak dibandingkan dengan cuma diseduh a la kopi tubruk.
Karena satu dan lain hal, saya tidak sempat ngopi di kedai kopi di Hanoi. Jadi sebenarnya saya tidak tahu cara menyeduh kopi dengan vietnam drip. Saya justru belajar menyeduh kopi dengan vietnam drip di Depok, di salah satu kedai kopi di Jalan Margonda.
Nah, di rumah saya praktikkan menyeduh kopi vietnam yang saya beli di convenience store dekat hotel saya menginap di Hanoi. Tapi karena saya kurang suka kopi susu, maka susu kental manis saya tiadakan dan saya ganti dengan gula pasir.
Dan setelah stok kopi vietnam mulai menipis, saya coba menyeduh kopi lampung (yang traditional blend) dengan vietnam drip. Dan menurut saya rasa kopi lampung jadi lebih enak dibandingkan dengan cuma diseduh a la kopi tubruk.
Kamis, 24 April 2014
Hot Adventure (2)
Nasu Palekko Itik, pedasnya mantap! Recommended bagi penyuka Hot Adventure. Saya menyantapnya di warung pinggir jalan lintas barat Sulawesi di Kabupaten Barru - Sulawesi Selatan.
Bukittinggi
13 Februari 2012: kembali ke Bukittinggi untuk tugas kantor.
Bukittinggi! 28 tahun yang lalu di bulan Januari 1984, pertama kali saya menjejakkan kaki di kota ini dalam LIBURAN KELUARGA. Itu adalah 'liburan keluarga' pertama, dan banyak pengalaman pertama lainnya
...pertama bepergian jauh keluar kampung halaman
...pertama melihat kereta api
...pertama melihat gunung
...
Selain pulang kampung mudik ke rumah nenek, itu adalah satu-satunya liburan keluarga yang dapat diberikan Bapak kepada kami. Saat itu saya hampir tak percaya, bahwa Bapak benar-benar memenuhi janjinya untuk membawa kami berlibur ke Sumatera Barat. Saya sangat excited! Hingga hari ini setelah 28 tahun berlalu saya bahkan masih ingat detail perjalanan itu. Menempuh rute Pekanbaru melalui Payakumbuh, tujuan utama adalah kota Bukittinggi kemudian kembali ke Riau melalui Padang Panjang dan Solok. Saya sangat menikmati perjalanan, menikmati kelok sembilan, gunung Merapi, Singgalang dan Sago, menikmati danau Singkarak, menikmati rel kereta api...
Hingga detik ini, saya masih ingat pesan Bapak "kita tidak punya cukup uang untuk berlibur, Bapak hanya bisa menyekolahkan kalian, kalian harus rajin belajar agar bisa mengunjungi negeri-negeri yang jauh". Sekarang saya menyadari, motivasi dan inspirasi dari seorang Bapak jauh lebih berarti dari kelimpahan materi. Karena motivasi dan inspirasi itu, saya telah menjejakkan kaki di banyak belahan bumi. My dad is my hero!
Kembali ke Bukittinggi, membuat saya selalu ingin kembali ke sini!
Pecel Londo
Malam minggu - pencat pencet remote control TV, di kanal berita favorit ada acara COOKING FOR THE CROWN episode Solo. "This week, Princess Astrini of Solo Indonesia invites Chef Christian Bauer to prepare one of her late father’s favourite dishes - the Huzarensla salad. It's a dish that is so simple that it's challenging - and Chris needs to do what he can to reinvent this classic recipe."
Huzarensla Salad begitulah judulnya. Makanan kesukaan raja Mangkunegara, Tanah Jawa. Panganan opo kuwi? Berikut ini penampakannya:
Le aku ngarani PECEL LONDO. Ironi memang! Pura Mangkunegaran yang mengaku pelestrasi adat istiadat Jawa, lebih bangga mengangkat sisi warisan budaya kolonial kraton. Tak dipungkiri Huzarensla salad adalah makanan kesukaan raja mereka, tetapi akan lebih berwibawa bila keraton Mangkunegaran mengangkat makanan tradisional Jawa.
Huzarensla Salad begitulah judulnya. Makanan kesukaan raja Mangkunegara, Tanah Jawa. Panganan opo kuwi? Berikut ini penampakannya:
Le aku ngarani PECEL LONDO. Ironi memang! Pura Mangkunegaran yang mengaku pelestrasi adat istiadat Jawa, lebih bangga mengangkat sisi warisan budaya kolonial kraton. Tak dipungkiri Huzarensla salad adalah makanan kesukaan raja mereka, tetapi akan lebih berwibawa bila keraton Mangkunegaran mengangkat makanan tradisional Jawa.
Bell boy hotel
Di Santika Makassar.
Bell boy mengenakan pakaian tradisional.
Manager mengenakan stelan jas.
TANYA KENAPA!
Langganan:
Postingan (Atom)