Dan Bau: instrumen petik 1 dawai
Dan Nguyet: instrumen petik 2 dawai
Sabtu, 28 April 2012
Saigon: Eat, Pray and Walk
Saigon adalah kota yang terkenal melalui film-film laga berlatar perang Vietnam. Saat ini secara resmi bernama Ho Chi Minh City, adalah kota industri dengan ciri Vietnam yang masih kentara berbaur dengan warisan kolonial Perancis. Nama Ho Chi Minh City menggantikan Saigon untuk menghormati Ho Chi Minh sebagai pemimpin revolusi serta tokoh penyatuan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Patung Ho Chi Minh di depan House of People's Committee menjadi icon kota ini. EAT: Pho Bo, Vietnam's National Dish. Pho Bo atau Mie Rebus Daging a la Vietnam mirip dengan soto daging tapi karena bening berpenampilan seperti bakso di Indonesia. Pho Bo khususnya populer sebagai menu sarapan pagi, tapi selalu tersedia untuk kapan saja dari pagi hingga tengah malam, dan di mana saja; hotel, restoran, warung, warung tenda hingga pedagang pikulan. Dua kali kunjungan saya ke Ha Noi sebelumnya, saya belum berkesempatan menikmati makanan ini karena tidak menemukan restoran halal. Tapi kali ini sebelum berangkat saya sempat blog walking dan menemukan banyak rekomendasi restoran halal. Yang menarik perhatian saya adalah Halal@Saigon, dengan beberapa alasan. Pertama, restoran ini menyajikan menu khas Vietnam (walaupun juga tersedia masakan Melayu). Kedua, sudah mendapat sertifikat halal dari Commission Board of Islam HCMC. Ketiga, lokasinya berseberangan dengan masjid. Di Halal@Saigon, untuk makan malam saya memesan Pho Bo dan Es Jeruk, total 100 Dong atau setara dengan Rp. 45.000, itu sudah termasuk gratis teh tawar vietnam dan hidangan pencuci mulut. Enak, murah, bersih dan yang utama halal. Bila anda ingin menikmati kuliner Vietnam yang halal, saya merekomendasikan Halal@Saigon. Saya pernah mencoba makan di restoran berlabel halal lainnya yaitu VN.Halal, selama dua malam berturut-turut saya memesan Pho Bo tetapi tidak tersedia. Restoran VN.Halal ini didominasi rombongan turis Malaysia dan daftar menu didominasi oleh Masakan Melayu. PRAY: Masjid Jamia Al Muslimin. Seperti hal nya di Ha Noi, Masjid ini juga dibangun oleh komunitas muslim India, tentu saja dengan arsitektur India. Karena berada di jalan Dong Du, masjid ini juga dikenal dengan nama Dong Du Mosque. Saya berkesempatan shalat Maghrib dan Isya di masjid ini, sebelum bersantap malam di Halal@Saigon di seberangnya. Jamaah shalat Maghrib dan Isya' dari beragam suku bangsa, ada keturunan India dan anak benua Asia Selatan, Arab, Melayu dan ada juga yang berwajah khas Vietnam. Shalat berjamaah di masjid di negara komunis yang umat Islam merupakan minoritas, adalah pengalaman relijius yang berkesan. WALK: Landmark of Saigon. Gedung-gedung tua warisan kolonial Perancis masih bertahan sebagai landmark kota Ho Chi Minh, terselip di antara gedung-gedung modern. Walaupun tidak terlalu bagus, trotoar di kota ini cukup nyaman untuk berjalan kaki menikmati atmosfer kota di petang dan malam hari. Di District 1, yang merupakan pusat kota sekaligus kota lama Saigon ada beberapa landmark yang menarik untuk dikunjungi, yaitu House of People's Committee, Opera House dan Ben Than Market.
Langganan:
Postingan (Atom)